Minggu, 15 Mei 2011

dialog : pepustakaan pgsd unnes ?


Nama               : Muin Arifah
NIM                : 1401410203
Rombel            : 06
Perpustakaan PGSD
Selesai mengikuti pengajian di kampus PGSD, Nanik dan Muin pergi ke mushola untuk melaksankan sholat dhuhur. Muin tidak langsung pulang ke rumah. Ia menunggu Nanik selesai sholat. Muin ingin berbelanja dahulu ke toko “Angga”. Mereka berjalan keluar kampus. Ketika baru saja sampai di halaman, hujan turun  semakin deras. Maka dari itu, mereka berteduh di dalam perpustakaan. Nanik membuka tasnya dan mengambil buku.
Muin    : “Nanik rajin juga ternyata, hujan begini masih sempat saja membaca buku.”
Nanik  : “Ya haruslah! Kita itu harus rajin membaca buku. Kita ini insya Allah adalah calon guru. Supaya kita menjadi guru yang pintar dan professional. Bagaimana murid SD di Indonesia akan pintar jika gurunya saja malas membaca buku?”
Muin    : “Memangnya kamu membaca buku apa? Pinjam di perpustakaan?”
Nanik  : “Buku Psikologi Perkembangan. Iya ini buku perpustakaan.”
Muin    : “Bukannya pinjam buku di perpustakaan itu susah?”
Nanik  : “Menurut saya, tidak sulit. Tergantung kemauan dirimu sendiri. Kalau butuh pasti            juga pinjam.”
Muin    : “Saya senang membaca buku  lengkap tetapi malas kalau pinjam di perpustakaan.”
Nanik  : “Mengapa? Buku di perpustakaan itu bagus-bagus.”
Muin    : “Memang bagus. Tetapi, kalau ingin pinjam. Biasanya hanya diberi tenggang waktu         satu sampai tiga hari saja.”
Nanik  : “Menurut saya, itu dapat melatih kita untuk disiplin. Selain itu, jumlah buku-buku            yang ada juga terbatas. Kita kan harus bergantian meminjam dengan mahasiswa yang       lain.”
Muin    : “Setiap rombel bukannya dosennya berbeda?”
Nanik  : “Ada beberapa mata kuliah yang dosennya sama.”
Muin    : “Mengapa jumlah buku-bukunya tidak ditambah? Perpustakaan itu bagian yang   sangat penting untuk menambah pengetahuan mahasiswa.”
Nanik  : “Kalau bukunya banyak tapi hanya berisi buku matematika saja, Bagaimana dengan         mata kuliah yang lain? Harus ada keseimbangan dengan buku-buku yang lain.
Muin    : “Buku-buku di perpustakaan banyak yang sudah lama.”
Nanik  : “Meskipun lama Tetapi masih berguna.”
Muin    : “Yang namanya buku jadul, itu sudah ketinggalan zaman.”
Nanik  : ”Yang terpenting dalam buku bukan usianya yang lama atau sudah ketinggalan    zaman. Akan tetapi, ilmu dan penerapan yang dapat kita ambil dari buku itu.”
Muin    : “Bagaimana kita bisa mengetahui berita terkini jika bukunya seperti itu?”
Nanik  : “Menurut saya, buku di perpustakaan hanya sebagai acuan saja. Jika sumber         bukunya krang lengkap. Kita bisa mencari referensi yang lain di berbagai media         seperti internet, koran, dan majalah.”
Muin    : “O…iya. Betul juga. Terima kasih.“
Nanik  : “Hujan sudah reda. Ayo kita pulang!”
Muin dan Nanik pulang. Sebelum pulang, Muin pergi Berbelanja dahulu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar