1. Mengenal nama-nama dan sifat Allah
2. Membaca Al-Qur'an dan Mentadabburinya
3. Banyak berdzikir kepada Allah Azza Wa Jalla
4. Memperbanyak ketaatan
5. Mengingat kematian dan menghadiri orang yang sakaratul maut
6. Mengkonsumsi makanan halal
7. Menjauhi maksiat
8. Mendengarkan nasehat-nasehat yang baik
9. Mengingat hari kiamat dan sedikitnya bekal ke akhirat
10. Berdoa
Rabu, 01 Agustus 2012
Jumat, 27 Juli 2012
Lirik Gitar Lagu Endah
Chord Gitar dan Lirik Lagu Endah N Rhesa When You
Love Someone
Intro : D D/F# G 2x
D D/F#
G
I love you but its not so easy
D
D/F# G
to make you here with me
D D/F#
G
I wanna touch and hold you forever
Bm
A E/G# E
But youre still in my dream
G
A
And I cant stand to wait till nite is coming
D
to my life
G
A
But I still have a time to break a silence
Chorus
G
When you love someone
D/F#
Just be brave to say
Em
D
that you want him to be with you
G
When you hold your love
Bm
Dont ever let it go
C
Or you will loose your chance
A
To make your dreams come true
Intro : D D/F# G 2x
D D/F#
G
I used to hide and watch you from a distance
Bm
A G
and i knew you realized
D
D/F# G
I was looking for a time to get closer
Bm A E
at least to say hello
G
A
And I cant stand to wait till nite is coming
D
to my life
G
A
But I still have a time to break a silence
Chorus
G
When you love someone
D/F#
Just be brave to say
Em
D
that you want him to be with you
G
When you hold your love
Bm
Dont ever let it go
C
Or you will loose your chance
A
To make your dreams come true
Em
And I never thought that Im so strong
F#m
I stuck on you and wait so long
G
D
But when love comes it cant be wrong
Em
Dont ever give up
F#m
just try and try to get what you want
G
A
Cause love will find the way
Chorus
A
When you love someone
E/G#
Just be brave to say
F#m
E
that you want him to be with you
A
When you hold your love
C#m
Dont ever let it go
D
Or you will loose your chance
A
B
To make your dreams come true
A
When you love someone
E/G#
Just be brave to say
F#m
E
that you want him to be with you
A
When you hold your love
C#m
Dont ever let it go
D
Or you will loose your chance
A
B
To make your dreams come true
Outro : E E/G# A 2x B E
Catatan Akhir Semester
CATATAN AKHIR SEMESTER
Semester empat ini sangat membuatku sibuk,, tapi indahlah yang pasti
Niat: kuliah bukan hanya sekadar untuk dapat nilai tapi untuk mendapatkan ilmu
BIMBINGAN KONSELING: Dosennya jarang masuk padahal kalau masuk aku pasti mudeng tenan kuliah ini
SENI TARI : aku bisa belajar jadi kodok, kupu-kupu, batu, dkk… benar-benar berusaha menghayati peran…. Seni itu indah, dalam seni semua itu benar….
KKT, KTK… ah mberuh lah… KULIAH TENTANG KEHIDUPAN, KARBOHIDRAT, KEBATINAN juga… yah kuliah ga pernah ada materi tapi tugas sangat menyita waktu, dan uangku..
SENI RUPA : Kuliah paling khayal yang pernah aku rasakan…. Dosennya khayal pokoke..
Reztu kost membangun rumah dari bamboo…kerenz wes.. ikut pameran je’…
Isine kuliah yo ngono kae.. ikuti selalu apa kata dosen,, tinggal bilang YA semua beres pokoke..
MANAJEMEN KELAS : Biasa saja..datar,,, aku ga begitu minat
PENDIDIKAN IPS SD: selalu ada tawa saat kuliah ini,, tapi entahlah aku tidak begitu tertarik juga dengan IPS,, Yah meski engalaman pertama kuliah sangat memebriku semangat tapi setelah itu ya begitulah…..
PEMBELAJARAN MTK : tak pernah tak deg-degan untuk kuliah ini… senam jantung terus aku setiap hari kamis pagi… ingin rasanya cepat2 selesai.. diawal sih kuliah 3 sks culup 30 menit tapi di akhir kuliah 3 sks jadi 3 jam… wah jan gak neh2 aku ngambil dosen ini. Tugas hamper tak pernah membuat tak bergadang, semoga nilainya baguslah.. bruner, piaget, vanhill, dkk jd gebetan aku tiap malam kamis pokoke.. hehe
SENI MUSIK : my paporit kul pokoke…. Kuliah paling mengesankan,, bisa untuk ngedem pikiran yang cenat-cenut setelah dipanasi oleh MTK… OH akhirnya aku bisa bermain gitar lagi… thanks yg udah andil dalam mencarikan aku gitar…
STATISTIKA PENDIDIKAN : I LIKE IT,, ya tp pas UAS nya aku kekurangan waktu sehingga aku tak bisa menyelesaikan tugasku dengan baik…statistika menyenangkan dech…
PBSI KELAS TINGGI : selalu dapat rombel yg berpenghuni sedikit.. tapi itu justru sangat menyenangkan…..makan mie ayam ceker bareng serombel.. enak tenan
Akhirnya pada tanggla 29 Juli 2011 aku mendapatkan kombinasi angka yang sangat cantik di yudisiumku.. terimakasih ya Alloh
Spasiba balshoi to him..
Jangan Pernah Menunggu Keajaiban Dunia
A E D A
A
Lihat apa yang terjadi
E
Dengan semua rencanaku
Bm D E
Hancur semua berantakan
A
Dia berjalan keluar
E
dari lingkaran hidupku
Bm D
Bebas kulepaskan dia
Bm D E
Akupun mulai berdendang
[chorus]
D A
Pasti ku bisa melanjutkannya
D F#m E
Pasti ku bisa menerima dan melanjutkannya
D A
Ooh pasti ku bisa menyembuhkannya
E
Cepat bangkit dan berfikir
D
Semua tak berakhir di sini
[solo] A E D A
A
Merasakan pandanganmu
E
Penuh cerita dan luka
Bm D E
Memang begitulah semua
A
Jangan pernah kau menunggu
E
Keajaiban dunia
Bm D E
Bukalah satu tujuan
[chorus]
D A
Pasti ku bisa melanjutkannya
D F#m E
Pasti ku bisa menerima dan melanjutkannya
D A
Ooh pasti ku bisa menyembuhkannya
E
Cepat bangkit dan berfikir
D
Semua tak berakhir di sini
[solo] A E D A
A E D F#m E
[chorus]
D A
Pasti ku bisa melanjutkannya
D F#m E
Pasti ku bisa menerima dan melanjutkannya
D A
Ooh pasti ku bisa menyembuhkannya
E
Cepat bangkit dan berfikir
D
Semua tak berakhir di sini
[outro] A E D A 6x
G C Em
G
di sini ku menggenggam takdir di tanganku
C
aku coba menahan tak menangisimu
Am D
di bait pertama
Am D
di bait pertama
G
sekuat kaki ini mencoba berlari
C
tetapi hati ini menuntunnya kembali
Am D
ke bait pertama
Am D
ke bait pertama
G D/F# Em D
berjalan hidupku tanpamu
C D
hidupku tanpamu di bait pertama
[int] G C Em 2x
G
sekuat kaki ini mencoba berlari
C
tetapi hati ini menuntunnya kembali
Am D
ke bait pertama
Am D
ke bait pertama
Solo: Em D-G G Em D
Em D-G G C D
G D/F# Em D
berjalan hidupku tanpamu
C D
hidupku tanpamu
G D/F# Em D
bertahan karna menantimu
C D
untuk menantimu di bait pertama
G C Em
di sini ku menggenggam takdir di tanganku
G C Em
aku coba menahan tak menangisimu
G
di sini ku menggenggam takdir di tanganku
aku coba menahan tak menangisimu
Intro: A# Am Dm Gm C
F
ku menunggu
Dm
ku menunggu kau putus dengan kekasihmu
Gm
tak akan ku ganggu kau dengan kekasihmu
C
ku kan selalu di sini untuk menunggumu
F
cinta itu
Dm
ku berharap kau kelak kan cintai aku
Gm
saat kau telah tak bersama kekasihmu
C
ku lakukan semua agar kau cintaiku
Chorus:
A# Am Dm
haruskah ku bilang cinta
Gm Dm
hati senang namun bimbang
A# C Dm
ada cemburu juga rindu
Gm C
ku tetap menunggu
A# Am Dm
haruskah ku bilang cinta
Gm Dm
hati senang namun bimbang
A# C Dm
dan kau sudah ada yang punya
Gm C F
ku tetap menunggu
F
datang padaku
Dm
ku tahu kelak kau kan datang kepadaku
Gm
saat kau sadar betapa ku cintaimu
C
ku akan selalu setia tuk menunggumu
F C Dm Am A# Am Gm C
F C Dm Am A# Am Gm C
Chorus:
A# Am Dm
haruskah ku bilang cinta
Gm Dm
hati senang namun bimbang
A# C Dm
ada cemburu juga rindu
Gm C
ku tetap menunggu
A# Am Dm
haruskah ku bilang cinta
Gm Dm
hati senang namun bimbang
A# C Dm
dan kau sudah ada yang punya
A# C F
ku tetap menunggu
F C Dm Am A# Am Gm C
F C Dm Am A# Am Gm C
Chorus:
A# Am Dm
haruskah ku bilang cinta
Gm Dm
hati senang namun bimbang
A# C Dm
ada cemburu juga rindu
Gm C
ku tetap menunggu
A# Am Dm
haruskah ku bilang cinta
Gm Dm
hati senang namun bimbang
A# C Dm
dan kau sudah ada yang punya
A# C
ku tetap menunggu
F Dm Gm C
(aku tetap menunggu) ku tetap menunggu
Dm Gm C F
(aku tetap menunggu) ku tetap menunggu
- Browse Artist/Band by Name Chord Guitar and Songs Lyrics
- A
- B
- C
- D
- E
- F
- G
- H
- I
- J
- K
- L
- M
- N
- O
- P
- Q
- R
- S
- T
- U
- V
- W
- X
- Y
- Z
- ...
Bondan Prakoso – Kita
Selamanya (feat Fade 2 Black)
intro: C G/B Am G F Em Dm G
eiyo. . .
. it’s not the end, it’s just beginning
C G/B Am G F
Em Dm G
ok detak detik tirai mulai menutup panggung
tanda skenario… eyo… baru mulai diusung
lembaran kertas barupun terbuka
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu
ok detak detik tirai mulai menutup panggung
tanda skenario… eyo… baru mulai diusung
lembaran kertas barupun terbuka
tinggalkan yang lama, biarkan sang pena berlaga
kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
masa jaya putih biru atau abu-abu (hey)
memori crita cinta aku, dia dan kamu
C G/B Am G F
Em Dm G
saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dat was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history
saat dia (dia) dia masuki alam pikiran
ilmu bumi dan sekitarnya jadi kudapan
cinta masa sekolah yang pernah terjadi
dat was the moment a part of sweet memory
kita membumi, melangkah berdua
kita ciptakan hangat sebuah cerita
mulai dewasa, cemburu dan bungah
finally now, its our time to make a history
chorus:
C G/B Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
C G/B Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
C G/B Am G F
Em Dm G
satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan
satu alasan kenapa kau kurekam dalam memori
satu cerita teringat didalam hati
karena kau berharga dalam hidupku, teman
untuk satu pijakan menuju masa depan
saat duka
bersama, tawa bersama
berpacu dalam prestasi (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
berpacu dalam prestasi (huh) hal yang biasa
satu persatu memori terekam
didalam api semangat yang tak mudah padam
kuyakin kau
pasti sama dengan diriku
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan kau tahu, kawan kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan
pernah berharap agar waktu ini tak berlalu
kawan kau tahu, kawan kau tahu kan?
beri pupuk terbaik untuk bunga yang kau simpan
chorus:
C G/B Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
C G/B Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
C G/B Am G F
Em Dm G 2x
chorus:
C G/B Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat
C G/B Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat
C
G/B
Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
C
G/B
Am G
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
bergegaslah kawan tuk sambut masa depan
F Em Dm G
tetap berpegang tangan, saling berpelukan
C G/B Am G
berikan senyuman tuk sebuah perpisahan
F Em Dm G
kenanglah sahabat kita untuk slamanya
C G/B Am G F
Em Dm G C
Kamis, 26 Juli 2012
Aplikasi Teori Belajar Bruner Kelas 5 Semester 1
TEORI BRUNER DAN IMPLEMENTASINYA DI SD
KELAS 5
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata
Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen
Pengampu : Dra. Wahyuningsih
Disusun
oleh :
MUIN ARIFAH
NIM. 1401410203
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012
A. DASAR TEORI BELAJAR
BRUNER
Sebagai guru kelas di
sekolah dasar di suatu sekolah, Anda akan selalu terkait dan terlibat dalam
pembelajaran matematika sekolah. Keterlibatan ini menjadikan pembelajaran
matematika sekolah begitu penting bagi Anda. Karena matematika merupakan ilmu
universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran dalam
berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran Matematika
perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Untuk menguasai dan mencipta teknologi
dan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif di masa
depan, maka diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini dan
pembelajaran yang membuat siswa belajar dan menjadi bermakna.
Secara umum Gagne dan Briggs
melukiskan pembelajaran sebagai ”upaya orang yang tujuannya adalah membantu
orang belajar” (Gredler,1991:205), secara lebih terinci Gange mendefinisikan
pembelajaran sebagai ”seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang
untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal”
(Gredler, 1991:205).
Suatu pengertian yang hampir
sama dikemukakan oleh Corey bahwa pem-belajaran adalah ” suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta
dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu. Pembelajaran merupakan sub-set khusus pendidikan.(Miarso dan
kawan-kawan,1977,195).
Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai ”proses,
cara, menjadikan orang atau makluk hidup belajar” (Depdikbud). Kata ini berasal
dari kata kerja belajar yang berarti ”berusaha untuk memperoleh kepandaian
atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman”(Depdikbud).
Dari keempat pengertian pembelajaran
tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa belajar
dan bukan berpusat pada kegiatan guru mengajar. Oleh karena itu pada hakikatnya
pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan
untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang (sipelajar)
melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada
guru mengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang
kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika
Dalam batasan pengertian pembelajaran
yang dilakukan di sekolah, pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses
yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan
(kelas/sekolah) yang memungkinkan kegiatan siswa belajar matematika sekolah.
Dari pengertian tersebut jelas kiranya bahwa unsur pokok dalam pembelajaran
matematika adalah guru sebagai salah satu perancang proses, proses yang sengaja
dirancang selanjutnya disebut proses pembelajaran, siswa sebagai pelaksanaan
kegiatan belajar, dan matematika sekolah sebagai objek yang dipelajari dalam
hal ini sebagai salah satu bidang studi dalam pelajaran.
Adapun tujuan matematika sekolah, khusus
di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidiyah (MI) agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1.
Memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2.
Menggunakan penalaran
pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat
generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3.
Memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4.
Mengkomunikasikan
gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas
keadaan atau masalah.
5.
Memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu,
perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan umum dan khusus yang ada di
kurikulum SD/MI, merupakan pelajaran matematika di sekolah, jelas memberikan
gambaran belajar tidak hanya di bidang kognitif saja, tetapi meluas pada bidang
psikomotor dan efektif. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan
kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat
matematika, ini berarti hakikat matematika merupakan unsur utama dalam
pembelajaran matematika. Oleh karenanya hasil-hasil pembelajaran matematika
menampak kemampuan berpikir yang matematis dalam diri siswa, yang bermuara pada
kemampuan menggunakan matematika sebagai bahasa dan alat dalam menyelesaikan
masalah-msalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Hasil lain yang tidak dapat
diabaikan adalah terbentuknya kepribadian yang baik dan kokoh.
B. KONSEP TEORI BELAJAR BRUNER
Bruner yang memiliki nama
lengkap Jerome S.Bruner seorang ahli psikologi (1915) dari Universitas Harvard,
Amerika Serikat, telah mempelopori aliran psikologi kognitif yang memberi
dorongan agar pendidikan memberikan perhatian pada pentingnya pengembangan
berfikir. Bruner banyak memberikan pandangan mengenai perkembangan kognitif
manusia, bagaimana manusia belajar atau memperoleh pengetahuan, menyimpan
pengetahuan dan menstransformasi pengetahuan. Dasar pemikiran teorinya
memandang bahwa manusia sebagai pemeroses, pemikir dan pencipta informasi.
Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan
manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada
dirinya.
Ada tiga proses kognitif
yang terjadi dalam belajar, yaitu (1) proses perolehan informasi baru, (2)
proses mentransformasikan informasi yang diterima dan (3) menguji relevansi dan
ketepatan pengetahuan. Perolehan informasi baru dapat terjadi melalui kegiatan
membaca, mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang diajarkan atau
mendengarkan audiovisual dan lain-lain. Informasi ini mungkin bersifat
penghalusan dari informasi sebelumnya yang telah dimiliki. Sedangkan proses
transformasi pengetahuan merupakan suatu proses bagaimana kita memperlakukan pengetahuan
yang sudah diterima agar sesuai dengan kebutuhan. Informasi yang diterima
dianalisis, diproses atau diubah menjadi konsep yang lebih abstrak agar suatu
saat dapat dimanfaatkan.
Menurut Bruner (dalam
Hudoyo,1990:48) belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari,
serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu.
Siswa harus dapat menemukan keteraturan dengan cara mengotak-atik bahan-bahan
yang berhubungan dengan keteraturan intuitif yang sudah dimiliki siswa. Dengan
demikian siswa dalam belajar, haruslah terlibat aktif mentalnya
agar dapat mengenal konsep dan struktur yang tercakup dalam bahan yang sedang
dibicarakan, anak akan memahami materi yang harus dikuasainya itu. Ini
menunjukkan bahwa materi yang mempunyai suatu pola atau struktur tertentu akan
lebih mudah dipahami dan diingat anak. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran
matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan
situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual,
peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika.
Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media
lainnya.
Bruner, melalui teorinya itu,
mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan
memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan
dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika. Melalui
alat peraga yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana
keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang
diperhatikannya itu. Keteraturan tersebut kemudian oleh anak dihubungkan dengan
intuitif yang telah melekat pada dirinya. Peran guru dalam penyelenggaraan
pelajaran tersebut, (a) perlu memahami sturktur mata pelajaran, (b) pentingnya
belajar aktif suapaya seorang dapat menemukan sendiri konsep-konsep sebagai
dasar untuk memahami dengan benar, (c) pentingnya nilai berfikir induktif.
Dengan demikian agar pembelajaran dapat
mengembangkan keterampilan intelektual anak dalam mempelajari sesuatu
pengetahuan (misalnya suatu konsep matematika), maka materi pelajaran perlu
disajikan dengan memperhatikan tahap perkembangan kognitif/ pengetahuan anak
agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif)
orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang
berarti proses belajar terjadi secara optimal) jika pengetahuan yang dipelajari
itu dipelajari dalam tiga model tahapan yaitu model tahap enaktif, model ikonik
dan model tahap simbolik.
Bila dikaji ketiga model penyajian yang
dikenal dengan teori Belajar Bruner, dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Model Tahap Enaktif
Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan
melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi
(mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan di mana
pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret
atau menggunakan situasi yang nyata, pada penyajian ini anak tanpa menggunakan
imajinasinya atau kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau
melakukan sesuatu.
2.
Model Tahap Ikonik
Dalam tahap ini kegiatan penyajian
dilakukan berdasarkan pada pikiran inter-nal dimana pengetahuan disajikan
melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan
dengan mental yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.
Anak tidak langsung mema nipulasi objek seperti yang dilakukan siswa dalam
tahap enaktif.
Tahap ikonik, yaitu suatu tahap
pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan
(diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau
diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang
terdapat pada tahap enaktif tersebut di atas (butir a). Bahasa menjadi lebih
penting sebagai suatu media berpikir. Kemudian seseorang mencapai masa transisi
dan menggunakan penyajian ikonik yang didasarkan pada pengindraan kepenyajian
simbolik yang didasarkan pada berpikir abstrak.
3.
Model Tahap Simbolis
Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar
simbolik, anak memanipulasi simbul-simbul atau lambang-lambang objek tertentu.
Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek seperti pada tahap sebelumnya. Anak
pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap
objek riil. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam
bentuk simbol-simbol abstrak (abstract symbols), yaitu simbol-simbol arbiter
yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang
bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata,
kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak
yang lain.
Sebagai contoh, dalam mempelajari
penjumlahan dua bilangan cacah, pembelajaran akan terjadi secara optimal jika
mula-mula siswa mempelajari hal itu dengan menggunakan benda-benda konkret
(misalnya menggabungkan 3 kelereng dengan 2 kelereng, dan kemudian menghitung
banyaknya kelereng semuanya ini merupakan tahap enaktif). Kemudian, kegiatan
belajar dilanjutkan dengan menggunakan gambar atau diagram yang mewakili 3
kelereng dan 2 kelereng yang digabungkan tersebut (dan kemudian dihitung
banyaknya kelereng semuanya, dengan menggunakan gambar atau diagram tersebut/
tahap yang kedua ikonik, siswa bisa melakukan penjumlahan itu dengan
menggunakan pembayangan visual (visual imagenary) dari kelereng tersebut. Pada
tahap berikutnya yaitu tahap simbolis, siswa melakukan penjumlahan kedua
bilangan itu dengan menggunakan lambang-lambang bialngan, yaitu : 3 + 2 = 5.
C. Aplikasi Teori Belajar Bruner dalam Pembelajaran Matematika di
Sekolah Dasar
v Langkah Penerapan Teori Belajar Bruner
Sebelum kita
mengimplementasikan teori belajar Bruner dalam pembelajaran matematika, marilah
kita terlebih dahulu bagaimana langkah-langkah penerapan dapat dilakukan yaitu:
1. Sajikan contoh dan bukan contoh dari konsep-konsep yang anda
ajarkan.
Misal : untuk contoh mau mengajarkan bentuk bangun datar
segiempat, sedang-kan bukan contoh adalah berikan bangun datar segitiga, segi
lima atau lingkaran.
2. Bantu siswa untuk melihat adanya hubungan antara konsep-konsep.
Misalnya berikan pertanyaan kepada siswa seperti berikut ini ”
apakah nama bentuk ubin yang sering digunakan untuk menutupi lantai rumah?
Berapa cm ukuran ubin-ubin yang dapat digunakan?
3.
Berikan
satu pertanyaan dan biarkan biarkan siswa untuk mencari jawabannya sendiri.
Misalnya Jelaskan ciri-ciri/ sifat-sifat dari bangun Ubin tersebut?
4.
Ajak dan
beri semangat siswa untuk memberikan pendapat berdasarkan intuisinya. Jangan
dikomentari dahulu jawaban siswa, gunakan pertanyaan yang dapat memandu siswa
untuk berpikir dan mencari jawaban yang sebenarnya. (Anita dalam Panen, 2003)
Teori belajar Bruner ini
didasarkan pada dua asumsi, bahwa :
Perolehan pengetahuan merupakan suatu proses interaktif, artinya pengetahuan
akan diperoleh siswa apa bila yang bersangkutan berinteraksi secara aktif
dengan lingkungannya. Orang mengkonstruksikan pengetahuannya dengan cara
menghubungkan hal-hal yang mempunyai kemiripan dihubungkan menjadi suatu
struktur yang memberi arti. Dengan demikian setiap orang mempunyai model atau
kekhususan dalam dirinya untuk mengelompokkan hal-hal
tertentu atau membangun suatu hubungan antara hal yang telah diketahuinya.
Dengan model ini seseorang dapat menyusun hipotesis untuk memasukkan
pengetahuan baru kedalam struktur yang telah dimiliki, sehingga memperluas
struktur yang telah dimilikinya atau mengembangkan struktur baru.
Aplikasi
Teori Bruner
v Kelas 5 Semester 1
Standar
Kompetensi : 1. Melakukan operasi
hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar :
1.1 melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat-sifatnya,
pembulatan dan penaksiran
Pembelajaran menurut Bruner:
a. Tahap
Enaktif
pada
tahap ini guru memperlihatkan kepada siswa jumlah kelereng yang digunakan pada
pembelajaran
dimisalkan
guru memiliki sejumlah kelereng guru memberikan 5 kelereng merah dan 3 kelereng
hitam kepada Andi dan 3 kelereng merah dan 5 kelereng hitam kepada Budi, berapa
jumlah kelereng Andi?dan berapa kelereng yang dimiliki Budi?
Dengan
penggunaan kelereng ini guru telah membelajarkan sifat komutatif pada
penjumlahan.
b. Tahap
Ikonik
dari data di atas yaitu
jumlah kelereng Andi dan Budi digambarkan pada papan tulis sebagai berikut :
|
|
c. Tahap
Simbolis
setelah guru
menggambarkan di papan tulis guru menuliskan lambang dari gambar tersebut.
Yaitu :
5 + 3 = 8
3 + 5 = 8
v Kelas 5 Semester 2
Standar
Kompetensi : menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
kompetensi
Dasar : menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan skala
Bila dikaji ketiga
model penyajian yang dikenal dengan teori Belajar Bruner, dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Model Tahap Enaktif
Guru memperlihatkan bagian pecahan dari
selembar kertas, missal selembar kertas akan dibagikan kepada 4 orang anak maka
setiap anak mendapatkan ¼ bagian dari kertas tersebut. Guru menanyakan berapa
bagian dari kertas tersebut yang yang diterima oleh keempat siswa tersebut,
kemudian satu anak membagi menjadi dua bagian kertas yang sama besarnya
sehingga setiap anak mendapat ½ bagian dari ¼ bagian dari keempat siswa
tersebut.
Satu lembar kertas
¼ bagian kertas ½
bagian dari ¼
2. Model Tahap Ikonik
Pada tahap ini guru menggambarkan potongan
kertas tersebut, sehingga terlihat jelas pembagian dari kertas tersebut. Dari
awal kertas utuh kemudian di potong menjadi 4 bagian yang sama besar dan
kemudian dari ¼ bagian tersebut di bagi menjadi 2 bagian yang sama besarnya.
3. Model Tahap Simbolis
Guru menuliskan lambang bilangan dari
permasalahan yang dihadapi siswa tersebut, yaitu dengan cara pada gambar kertas
dan potongan-potongan tersebut guru menuliskan lambang bilangan di bawah gambar
potongan kertas tersebut.
Satu
lembar soal ¼
bagian dari satu lembar kertas
½ dari
¼ bagian kertas atau 1/8 bagian kertas
Langganan:
Postingan (Atom)